Home » , , , , » Paceklik Ekonomi, Bahtera Finansial dan Bank Mandiri

Paceklik Ekonomi, Bahtera Finansial dan Bank Mandiri

sumber : publicaffairslatinamerica.com

Alkisah bermimpilah seorang raja melihat 7 ekor sapi yang gemuk-gemuk dan 7 ekor sapi yang kurus-kurus.  Lalu ada 7 bulir gandum yang segar dan 7 bulir gandum yang kering.  Tidak ada ahli ramal raja yang tahu apa maksud mimpi itu, kecuali seorang pemuda yang saat itu mendekam di penjara. Bahwa akan terjadi masa panen yang melimpah selama 7 tahun dan masa paceklik selama 7 tahun berikutnya menjadi takwil mimpi tersebut. Di beberapa periode sebelumnya, seorang lelaki dihujat oleh kaumnya karena membangun sebuah bahtera yang luar biasa besar di tengah padang pasir. Orang-orang di sekitarnya menganggap lelaki itu telah gila karena mengabarkan akan terjadinya banjir besar dan langkah terbaik adalah membangun bahtera sesuai dengan tuntunan suara Tuhannya.

Kita tentu tidak asing dengan kedua kisah ini, kisah yang kita dengar semasa kecil. Kisah dari Nabi Yusuf dan Nabi Nuh yang terus melegenda dan terus diceritakan dari generasi ke generasi. Lalu apa kaitannya dengan saat ini? Bukankah itu adalah kisah untuk anak-anak dari masa lampau. Yang menjadi penting diperhatikan adalah kedua utusan Tuhan itu seolah memerintahkan kita untuk mempelajari pertanda. Apabila zaman dulu pertanda itu sering datang melalui mimpi orang-orang suci yang dekat dengan Tuhan. Maka saat ini pertanda itu bisa muncul di mana saja, dari alam, dari pasar-pasar tradisional, dari koran, dari kicauan sosial media, dari data-data statistik pemerintah atau dari suara protes organisasi-organisasi nirlaba.

Lalu apa kaitannya dengan Bank Mandiri atau dunia perbankan pada umumnya? Kaitannya adalah mulai adanya pertanda bahwa kita harus bersiap menyambut tantangan-tantangan perekonomian dunia ke depan. Perekonomian dunia mulai terancam mengalami paceklik, diramalkan badai maha dahsyat akan menerjang sistem keuangan dunia. Dimulai dari kabar sumir dari salah satu persekutuan ekonomi dunia bernama Uni Eropa. Negara-negara pengikut kelompok tersebut satu persatu mulai sakit dan terjangkit penyakit yang kian lama kian ganas dan mematikan. Yunani yang merupakan sumber inspirasi kebajikan dunia Eropa malah menjadi korban pertama, menyusul Negara-negara semenanjung Iberia seperti Spanyol dan Portugal, lalu negeri pizza Italia juga dihinggapi epidemi moneter yang sama. Paceklik-paceklik keuangan itu membuat negara-negara tersebut sempoyongan.



View the Original article

0 comments:

Post a Comment